KAHMI Ogan Ilir Bertransformasi: Lima Presidium Pimpin Organisasi Secara Kolektif-Kolegial

Ogan Ilir, Peristiwaterkini – Musyawarah Daerah (Musda) ke-4 Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Ogan Ilir menandai era baru dalam kepemimpinan organisasi, (16/2/2025).

Jika sebelumnya dipimpin oleh satu ketua umum, kini KAHMI Ogan Ilir mengadopsi sistem kolektif-kolegial dengan lima presidium.

Musda yang berlangsung pada 15 Februari 2025 itu menghasilkan kepemimpinan baru dengan terpilihnya lima tokoh dari berbagai latar belakang: Umar Saferi, Sandi Pusaka Herman, Muhammad Hajib, Muhammad Mal’an, dan Uswatun Hasanah.

Dengan komposisi ini, KAHMI Ogan Ilir diharapkan semakin solid dalam membangun sinergi serta menghadirkan gagasan inovatif untuk kemajuan daerah.

1. Umar Saferi – Seorang birokrat yang menjabat sebagai Kepala Bidang di Dinas Perhubungan Pemkab Ogan Ilir. Berbekal pengalaman panjang di HMI dan dunia pemerintahan, Umar diharapkan memperkuat sinergi KAHMI dengan pemerintah daerah.

2. Muhammad Hajib – Akademisi dan tokoh agama yang saat ini menjadi ASN di MTs Negeri 2 Ogan Ilir serta aktif di organisasi keagamaan seperti ICMI dan Baznas Ogan Ilir. Kehadirannya diyakini akan memperkuat aspek intelektual dan spiritual dalam KAHMI.

3. Sandi Pusaka Herman – Seorang jurnalis yang menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Tribunepos.com dan CEO Tribunepos Group. Pengalaman di dunia media diharapkan membawa perspektif kritis serta memperkuat komunikasi publik organisasi.

4. Muhammad Mal’an – Pengusaha sekaligus kontraktor yang turut berperan dalam pembangunan Gedung KAHMI Ogan Ilir. Dengan pengalamannya di dunia bisnis, Mal’an diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi organisasi.

5. Uswatun Hasanah – Satu-satunya perempuan dalam presidium, mewakili unsur keterwakilan perempuan. Sebagai mantan Ketua FORHATI Ogan Ilir dan tenaga medis honorer selama 15 tahun, ia aktif memperjuangkan hak-hak tenaga honorer dan diharapkan memperkuat peran perempuan dalam organisasi.

 

Perubahan sistem kepemimpinan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh senior KAHMI, KH. Mudrik Qori. Menurutnya, sistem presidium lebih ideal dalam menjaga dinamika organisasi dan menghindari ketergantungan pada satu figur.

“Dengan presidium, kepemimpinan lebih kolektif dan tidak terpusat pada satu orang. Ini juga mencegah fragmentasi internal,” ujar KH. Mudrik, yang juga merupakan Mudir Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya.

Ia berharap kepemimpinan baru ini dapat mempererat persaudaraan antaralumni HMI serta menghasilkan program yang berdampak nyata bagi masyarakat.

“KAHMI Ogan Ilir harus menjadi mitra strategis dalam pembangunan daerah dan berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat. Kami berharap kepemimpinan baru ini lebih progresif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.