Jakarta, Peristiwaterkini – Saham PT Semen Baturaja Tbk (IDX: SMBR) mengalami tekanan di awal perdagangan hari ini, Jumat (7/2/2025).
Pada pukul 09.41 WIB, harga saham SMBR turun 1,09% atau 2 poin ke level Rp181 per lembar saham.
Saham SMBR dibuka di level Rp183 dan sempat menyentuh harga tertinggi di angka yang sama.
Namun, tekanan jual menyebabkan saham ini turun ke level terendah Rp178 sebelum akhirnya stabil di Rp181.
Dengan kondisi ini, kapitalisasi pasar SMBR tercatat sebesar Rp1,80 triliun, sementara rasio price-to-earnings (P/E) mencapai 17,42 dengan yield dividen 1,35%.
Pelemahan saham SMBR terjadi seiring dengan tekanan yang juga dialami emiten semen lainnya.
Saham PT Semen Indonesia Tbk (IDX: SMGR) turun 1,08% menjadi Rp2.740, sementara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IDX: INTP) mengalami koreksi lebih dalam dengan penurunan 2,24% menjadi Rp5.450.
Pelemahan ini mencerminkan tekanan yang dihadapi sektor industri semen secara keseluruhan.
Analis menilai bahwa ketidakpastian permintaan semen di awal tahun menjadi faktor utama yang membebani saham-saham di sektor ini.
Tekanan jual di saham SMBR diduga dipicu oleh sentimen negatif terkait ketidakpastian proyek infrastruktur yang berdampak pada permintaan semen dalam negeri.
Sektor konstruksi masih menghadapi tantangan di awal tahun, termasuk kemungkinan perlambatan proyek pemerintah dan swasta.
Namun, prospek industri semen tetap bergantung pada realisasi proyek pembangunan infrastruktur ke depan.
Jika proyek-proyek strategis mulai berjalan, permintaan semen diprediksi akan meningkat dan dapat menjadi katalis positif bagi saham SMBR dan emiten semen lainnya.
Para investor saat ini masih menanti perkembangan lebih lanjut terkait kebijakan pemerintah dan realisasi proyek infrastruktur yang bisa berdampak pada industri semen.
Apakah saham SMBR mampu bangkit dari tekanan ini atau justru semakin melemah? Pergerakan saham SMBR akan terus menjadi perhatian pasar dalam beberapa waktu ke depan.