Tingginya Angka Putus Sekolah di Sumatera Selatan: Tantangan Pendidikan di Indonesia

Palembang, Peristiwaterkini – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati, menyoroti tingginya angka putus sekolah (APS) di Sumatera Selatan yang mencapai 157.280 jiwa.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka tertinggi ditemukan di Kecamatan Pemulutan.

Esti menegaskan bahwa keluarga yang kurang mampu seharusnya menjadi prioritas dalam penerimaan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP).

Ia juga menyoroti pentingnya keakuratan data BPS agar program afirmasi pendidikan dapat tepat sasaran.

“Kita sangat berharap peran BPS dalam pendataan ini benar-benar akurat dan dilakukan sesuai prosedur. Dengan begitu, data yang disajikan bisa dipertanggungjawabkan dan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, baik di tingkat daerah maupun pusat,” jelasnya.

Menurutnya, data statistik yang dikeluarkan BPS harus sesuai dengan amanat undang-undang, yaitu menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan pembangunan nasional.

Oleh karena itu, BPS diminta memastikan keakuratan dan akuntabilitas data yang disajikan.

Esti juga menyoroti bahwa Komisi X DPR RI memiliki tanggung jawab untuk mengawal dunia pendidikan agar anak-anak yang kurang mampu tetap bisa bersekolah.

“Karena itu, afirmasi harus diberikan kepada mereka yang membutuhkan dengan tepat sasaran,” pungkasnya.

Dalam kunjungannya ke Sumatera Selatan, Esti menemukan bahwa banyak keluarga yang kurang mampu terpaksa memutuskan anaknya dari sekolah karena kondisi ekonomi yang sulit.

Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, peran BPS sangat penting dalam menyediakan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan demikian, kebijakan pendidikan dapat dibuat berdasarkan data yang tepat dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.