PERISTIWATERKINI.NET – Pancasila kembali ditegaskan sebagai fondasi utama dalam memperkuat ketahanan nasional dan menjadi alat pemersatu bangsa.
Nilai-nilai luhur dalam lima silanya, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, keadilan,
dan demokrasi, disebut mampu menjadi kompas moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komite III DPD RI, Ahmad Syauqi Soeratno, dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
bersamaan dengan syawalan kader Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se- Bantul yang berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul, Kamis (24/4/2025).

Ia menyoroti pentingnya sila kelima sebagai cita-cita mulia bangsa: mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Syauqi, selama kesenjangan ekonomi dan sosial masih terjadi, terutama terhadap rakyat kecil seperti tenaga honorer,
ASN golongan rendah, dan para pekerja migran, maka keadilan sosial belum sepenuhnya terwujud.
“Banyak dari mereka yang bekerja keras namun belum mendapat kesejahteraan yang layak,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa ketimpangan ini mencerminkan ketidakseimbangan sistem ekonomi nasional.
Bahkan, dalam kasus ekstrem, banyak TKI yang menjadi korban perdagangan organ tubuh akibat tekanan ekonomi dan lemahnya perlindungan hukum.
“Ini tragedi kemanusiaan. Ketika rakyat kita menjual organ untuk bertahan hidup, ada yang salah dalam sistem kita,” tegasnya.
Syauqi menyerukan agar nilai-nilai empat pilar kebangsaan Pancasila, UUD 1945, NKRI,
dan Bhinneka Tunggal Ika dibumikan dan dijadikan landasan dalam penyusunan kebijakan publik.
Menurutnya, negara wajib hadir dalam memastikan perlindungan serta kesejahteraan tenaga kerja dan aparatur negara.
Pemerataan pembangunan juga menjadi sorotan, terutama di daerah-daerah pengirim TKI yang selama ini tertinggal.
Syauqi menekankan pentingnya gotong royong antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyelesaikan permasalahan ini demi membangun bangsa yang kuat dan solid.
Dengan semangat Pancasila, Syauqi optimis bahwa Indonesia mampu keluar dari krisis keadilan dan bangkit menjadi negara yang berdaulat, adil, dan bermartabat.
“Empat pilar bukan sekadar slogan, tapi prinsip hidup yang harus kita terapkan secara nyata demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutupnya.




