PBTY XX: Menghidupkan Tradisi dan Budaya Tionghoa di Yogyakarta, 138 UMKM Terlibat

Jogja, Peristiwaterkini – Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XX akan kembali digelar di Kampung Ketandan, Kota Yogyakarta pada 6-12 Februari 2025.

Ketua Panitia PBTY XX Antonius Simon mengatakan bahwa dalam gelaran PBTY XX pada tahun ini, pihaknya melibatkan ratusan UMKM, dengan total 138 UMKM yang terlibat.

PBTY XX tahun ini akan kembali diselenggarakan di Kampung Ketandan, setelah tahun sebelumnya diselenggarakan di Hoo Hap Hwee atau Perkumpulan Budi Abadi, Bintaran Wetan, Yogyakarta.

Antonius Simon mengatakan bahwa sesuai tradisi, PBTY memang diselenggarakan di Kampung Ketandan.

Panitia telah bekerja keras untuk melakukan seleksi terhadap UMKM yang mendaftar untuk mengisi slot.

Para pendaftar juga menyertakan media sosial agar lebih mudah melakukan kurasi. Pun dengan jenis dagangan, juga dipilih agar lebih beragam.

Tahun ini, PBTY akan memberikan suguhan yang sangat menarik. Selain ragam kuliner, suguhan akulturasi seni budaya di Indonesia akan ditampilkan.

Selain itu, keberadaan Teras Malioboro Baru yang ada di Kampung Ketandan juga akan menambah kemeriahan penyelenggaraan PBTY tahun ini.

Pembukaan PBTY XX ini rencananya akan dihadiri langsung oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Kamis (6/2/2025).

Pembukaan akan diawali dengan festival dan karnaval dari Abu Bakar Ali hingga berakhir di titik 0 km.

Antonius Simon berharap, perputaran ekonomi pada saat PBTY XX nanti mampu memberikan hasil yang menggembirakan.

Apalagi menurut Simon, Yogyakarta terkenal sebagai Kota Pendidikan, Kota Budaya dan Kota Pariwisata.

Dengan kegiatan ini, Simon berharap ekonomi, budaya dan pendidikan semakin berkembang.

“Dari Singapura, dari Hong Kong, juga ada yang datang kesini, dan mereka tertarik. Bisa dikatakan ini adalah event nasional, banyak teman-teman yang bertanya apa diadakannya karena akan berkunjung,” tutup Simon.