Suara Hati Ayah Sheila Amelia, Mahasiswi UGM yang Ditemukan Meninggal di Lereng Lawu

PERISTIWATERKINI.NET – Suprapto tak pernah menyangka, kerinduannya akan anak sulung yang tengah menuntut ilmu di Yogyakarta akan berakhir dalam duka mendalam.

Sheila Amelia Christanti, mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Madiun, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia setelah sebelumnya dilaporkan hilang selama 19 hari.

Perjalanan pulang yang mestinya membawa Sheila kembali ke pelukan keluarga berubah menjadi perpisahan abadi.

“Anaknya pendiam dan mandiri,” lirih Suprapto saat mengenang putri tercintanya.

Sejak awal, Suprapto sebenarnya berharap agar Sheila tetap kuliah di kota kelahirannya, Madiun.

Tak lain agar lebih dekat dengan keluarga. Namun tanpa diduga, Sheila memilih jalan berbeda.

“Kami malah baru tahu setelah dia diterima di UGM. Baru bilang ingin pindah kuliah setelah pengumuman lolos,” kenangnya, menahan haru.

Sheila, mahasiswi program studi Sosial Ekonomi Pertanian itu, dikenal gigih dan tekun belajar.

Meski sifatnya tertutup, semangat belajarnya bersinar di tengah komunitas akademik. Teman-teman kuliah mengenangnya sebagai pribadi yang ringan tangan,

aktif dalam diskusi kelompok, dan tak segan membantu jika ada yang kesulitan memahami materi.

Namun pada 25 Maret 2025, segalanya berubah. Hari itu, Sheila berpamitan pulang ke Madiun.

Tapi ia tak kunjung tiba. Tiga hari berlalu tanpa kabar, membuat keluarga gelisah. Laporan kehilangan disampaikan ke kampus dan kepolisian.

Upaya pencarian dilakukan, dari menyusuri jalur yang mungkin dilalui hingga menyebarkan kabar di media sosial. Tapi hasilnya nihil.

Rekaman CCTV terakhir menunjukkan Sheila keluar dari kos di kawasan Seturan pada pukul 11.03 WIB dan menuju ke arah Jalan Solo.

Informasi terakhir menyebutkan ia terlihat melintasi Tawangmangu pukul 15.00 WIB. Setelah itu, Sheila seolah lenyap tanpa jejak.

Hingga pada Sabtu pagi (12/4), harapan keluarga runtuh. Jenazah seorang perempuan muda ditemukan di daerah Lawu Green Forest, Magetan.

Setelah melalui pemeriksaan medis, identitasnya dikonfirmasi: Sheila Amelia Christanti.

Ia mengalami kecelakaan tunggal, diduga menabrak rambu jalan dan terperosok ke parit.

Jenazah Sheila dimakamkan pada Minggu (13/4) dini hari pukul 02.00. Tangis keluarga, kerabat, dan sahabat mengiringi kepergiannya.

Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., turut menyampaikan belasungkawa mendalam.

“Kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya Almarhumah Sheila Amelia Christanti. Semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pencarian.

Namun di tengah segala ucapan duka, suara hati sang ayah tetap paling menggema.

“Dia memang tidak banyak cerita. Tapi kami tahu dia kuat. Kami percaya dia mengejar mimpinya dengan sepenuh hati,” ucap Suprapto.

Kini, mimpi itu telah terhenti. Tapi jejak perjuangan Sheila tak akan pernah hilang.

Ia telah meninggalkan kisah tentang kemandirian, ketekunan, dan keberanian melangkah jauh dari rumah demi pendidikan dan masa depan.

Sebuah warisan sunyi yang akan selalu hidup dalam ingatan keluarga, sahabat, dan kampus tempat ia tumbuh.