Program MBG Resmi Berjalan, Siswa di Yogyakarta Nikmati Sarapan Bergizi

Jogja, Peristiwaterkini – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai di Kota Yogyakarta pada Senin (17/2/2025), memberikan manfaat bagi para siswa di tiga sekolah.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi pelajar dan mendukung pola makan sehat sejak dini.

Penyedia makanan dalam program MBG adalah katering yang telah ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Salah satu pemilik katering, Beti Heni Irawati (48), mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 1.680 porsi makanan untuk tiga sekolah yang menjadi sasaran program ini.

“Tadinya jumlah porsi lebih banyak, tapi ada sekolah yang baru selesai study tour, jadi ada sedikit pengurangan,” kata Beti.

Tiga sekolah yang menerima manfaat MBG perdana ini adalah SMK Negeri 4 Yogyakarta, SMP Negeri 10 Yogyakarta, dan SD Negeri 3 Kotagede.

Setiap porsi makanan dalam program ini bernilai Rp 10 ribu, dengan menu yang terdiri dari nasi, ayam bumbu kuning, tumis buncis, tahu bacem, dan buah pisang.

Distribusi makanan dimulai sejak pukul 06.00 WIB, dengan porsi yang disesuaikan untuk jenjang pendidikan masing-masing.

 

Di SDN 3 Kotagede, suasana terlihat lebih semarak dari biasanya. Para siswa tampak antusias menerima makanan gratis yang disediakan dalam program ini.

Program MBG di sekolah ini dimulai pada pukul 08.20 WIB, bertepatan dengan jam istirahat pertama.

Salah satu siswa, Muhammad Rafa, dari kelas 3A, dengan semangat menikmati hidangannya.

“Makanannya enak, ada buahnya juga. Begitu dapat, langsung saya habiskan,” ujarnya senang.

Hal serupa dirasakan Rizky Putra Ramadhan dari kelas 3B. “Senang, ayamnya banyak. Saya suka lauk daging-dagingan,” katanya.

Kepala Sekolah Rumgayatri menjelaskan bahwa program MBG di sekolahnya akan berlangsung setiap Senin hingga Kamis.

Sementara pada bulan Ramadan, program ini akan disesuaikan dengan satu kali pemberian makanan saat buka puasa bersama.

“Total siswa kami dari kelas I hingga VI ada 327 orang, dan semuanya sangat antusias dengan program ini. Selain mengenyangkan, ini juga mengajarkan mereka pentingnya pola makan sehat,” jelasnya.

Meski program MBG berjalan, kantin sekolah tetap dibuka untuk melayani siswa yang masih ingin membeli makanan tambahan.

“Kantin kami adalah kantin sehat, jadi tetap buka untuk siswa yang ingin jajan. Namun, hari pertama ini belum terlihat ada perubahan signifikan dalam omzet penjualan,” tambahnya.

Rumgayatri berharap program ini terus berjalan dengan dukungan berbagai pihak, karena dampaknya sangat positif bagi siswa.

“Selain meningkatkan gizi anak-anak, ini juga dapat mengurangi kebiasaan mereka membeli jajan sembarangan. Dengan asupan bergizi yang cukup, semoga prestasi akademik mereka juga semakin meningkat,” pungkasnya.