Pasar Sore Kauman: Warisan Kuliner Ramadan yang Menyatukan Tradisi dan Kebersamaan

Jogja,  – Bulan Ramadan kembali membawa semarak bagi masyarakat Yogyakarta yang berbondong-bondong mengunjungi pasar musiman untuk berburu hidangan berbuka.

Salah satu yang paling dinantikan adalah Pasar Sore Ramadan Kauman, yang menjadi ikon kuliner tahunan dengan sajian khas dan suasana khas bulan suci.

Berlokasi di gang sempit Desa Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, pasar ini telah menjadi destinasi utama bagi warga maupun wisatawan yang ingin menikmati hidangan tradisional khas Kauman.

Beroperasi sejak awal Ramadan, 1 Maret 2025, pasar ini akan berlangsung hingga tiga hari sebelum Idul Fitri.

Tradisi kuliner di kawasan ini bermula dari pedagang makanan ratengan (lauk siap saji) yang menjajakan dagangan di sepanjang gang sempit.

Melihat potensi keramaian setiap tahun, pengurus RW mulai menata pasar sejak 1994, hingga akhirnya berkembang menjadi pasar yang lebih terorganisir pada 1996.

Menurut Muhammad Chawari, Ketua Pasar Sore Ramadan Kauman, sejak resmi berdiri pada 22 Januari 1996 (1 Ramadan 1416 H), pasar ini menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan masyarakat.

“Kecuali sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi COVID-19, tradisi ini terus berlangsung dan semakin berkembang,” ujarnya.

Tahun ini, sebanyak 58 lapak berjejer di sepanjang gang sepanjang 150 meter, menjajakan berbagai hidangan khas seperti songgo buwono, kicak, kacang bumbon, hingga jadah manten.