Muda, Moderat, Mendunia: Siswi Mu’allimaat Jadi Duta Moderasi Beragama

Jogja, Peristiwaterkini – Sebanyak 40 siswi Mubaligh Hijrah (MH) Nasional dan Internasional Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2025 resmi dikukuhkan sebagai Duta Moderasi Beragama Antar Negara.

Pengukuhan ini dilakukan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag., M.Si., dalam acara pembekalan yang digelar di Aula Prof. Siti Baroroh Baried pada Rabu, 26 Februari 2025.

Dari 40 peserta, enam siswi akan berdakwah di tingkat nasional, tepatnya di Kalimantan dan Bali.

Sementara 34 siswi lainnya akan mengemban amanah sebagai duta moderasi beragama di enam negara, yakni Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, dan Thailand.

Keberangkatan mereka membawa misi besar untuk menyebarkan dakwah Islam yang damai dan penuh toleransi di tengah keberagaman budaya dan agama.

Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Unik Rasyidah, M.Pd., menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan Kementerian Agama dalam pembekalan ini.

Ia menegaskan bahwa sikap moderasi bukan hal baru bagi siswi Mu’allimaat, karena nilai-nilai tersebut telah lama ditanamkan dalam sistem pendidikan dan dakwah di madrasah ini.

“Madrasah Mu’allimaat tidak mendukung dakwah yang bersifat radikal atau memecah belah. Sebaliknya, kami mengajarkan dakwah yang damai dan membawa kesejukan di mana pun berada,” tegas Unik.

Ia pun mengingatkan para peserta MH untuk menghargai perbedaan di negara tujuan mereka dan menjadikan moderasi beragama sebagai jembatan perdamaian.

Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, telah melepas peserta MH pada 20 Februari 2025 di Lapangan Madrasah Mu’allimaat.

Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya memahami konteks keberagaman di negara lain dan menjaga sikap toleran dalam berdakwah.

Hal ini sejalan dengan misi besar Muhammadiyah dalam menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag., M.Si., mengapresiasi peran Madrasah Mu’allimaat dalam menginternalisasi nilai-nilai moderasi beragama kepada generasi muda.

Ia menekankan bahwa keberagaman di Indonesia adalah sebuah kekayaan yang harus dirawat, bukan dijadikan pemicu perpecahan.

Dalam pesannya, ia mengajak para duta moderasi beragama untuk menerapkan empat prinsip utama: toleransi, menjauhi kekerasan, memperkuat nasionalisme, dan beradaptasi dengan budaya lokal.

Di penghujung acara, Nadhif mengingatkan bahwa peran duta moderasi beragama bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk umat dan bangsa.

“Tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang damai dan harmonis, tempat di mana umat beragama dapat hidup berdampingan dengan penuh penghormatan,” pesannya.

Dengan pengukuhan ini, diharapkan para siswi Mu’allimaat mampu membawa praktik baik toleransi dan moderasi ke kancah internasional, serta berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.