Bantul, Peristiwaterkini – Keberadaan Pengawas Lapangan (PL) memiliki peran yang sangat strategis dalam pelaksanaan program Padat Karya Infrastruktur.
Sebagai perpanjangan tangan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans), PL memastikan program ini berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, petugas PL yang ditunjuk harus memahami secara menyeluruh program Padat Karya agar dapat memberikan penjelasan detail kepada masyarakat serta mengawal pelaksanaan pembangunan fisik.
Pada tahun 2025, Disnakertrans Kabupaten Bantul mengalokasikan anggaran sebesar Rp19,5 miliar untuk program Padat Karya Infrastruktur yang tersebar di 195 lokasi.
Untuk memastikan kelancaran pelaksanaannya, Disnakertrans menugaskan satu orang Pengawas Lapangan di setiap lokasi.
Salah satu lokasi yang menjadi sasaran program ini adalah pembangunan talud di RT 02, Srimartani, Piyungan, Bantul.
Para pekerja terlihat bahu-membahu melaksanakan pembangunan dengan penuh semangat.
Salah satu Pengawas Lapangan, Eko Rihantoro atau yang akrab disapa Eko Londo, menjelaskan bahwa dirinya ditunjuk oleh Disnakertrans untuk mendampingi pelaksanaan program yang bersumber dari APBD murni Kabupaten Bantul tahun 2025.
Ia menuturkan bahwa tugas utama PL adalah menjadi jembatan antara warga penerima manfaat program dengan Disnakertrans, serta memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai aturan dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan dimulai.
Selain itu, Eko menambahkan bahwa jika terjadi permasalahan di lapangan, PL berperan sebagai perantara dalam menampung pertanyaan dan kendala masyarakat.
Selanjutnya, permasalahan tersebut akan diteruskan kepada koordinator wilayah sebelum akhirnya dilaporkan kepada Disnakertrans untuk dicarikan solusi terbaik.
Dengan adanya PL, koordinasi antara warga penerima manfaat dan pihak terkait menjadi lebih mudah, mulai dari awal pengerjaan hingga penyelesaian administrasi program.
Saat ditanya mengenai harapannya sebagai Pengawas Lapangan, Eko menyampaikan keinginannya untuk terus terlibat dalam program Padat Karya di Kabupaten Bantul.
Menurutnya, program ini telah mendapat apresiasi dari masyarakat, khususnya di daerah pedesaan yang merasakan dampak positif baik dalam hal pembangunan infrastruktur maupun peningkatan perekonomian meskipun bersifat sementara.
“Saya berharap bisa terus bergabung dalam program ini karena saya melihat sendiri bagaimana program Padat Karya ini disambut hangat oleh masyarakat, terutama di wilayah pedesaan Kabupaten Bantul. Artinya, program ini benar-benar memberikan manfaat nyata, baik dalam aspek pembangunan fisik maupun peningkatan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.