Korban Keracunan Massal di Sleman Bertambah 23 Orang Rawat Inap, Polisi Lakukan Penyelidikan

Sleman, Peristiwaterkini – Keracunan makanan masal yang terjadi di Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, telah meningkat.

Jumlah korban menjadi 147 orang, Dari jumlah tersebut, 23 orang harus rawat inap di beberapa rumah sakit.

Menurut Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, jumlah korban yang rawat inap bertambah menjadi 23 orang.

“Dari 147 orang tersebut, 12 orang masih menjalani observasi, sedangkan yang rawat jalan sebanyak 112 orang,” ucapnya.

Diana juga menjelaskan bahwa korban yang rawat inap dirawat di beberapa rumah sakit, termasuk RSUD Sleman, RSUD Muntilan, RS PKU Sleman, RSA UGM, RS Queen Latifah, dan RS JIH.

Keracunan makanan masal ini berawal ketika masyarakat mengunjungi sebuah acara hajatan pada salah satu pedukuhan di Tempel, Sleman, pada Sabtu (8/2/2025).

Mereka mengeluhkan kondisi tubuh yang sama, yaitu mual, muntah, demam hingga diare sejak Sabtu malam hingga Minggu sore.

Panewu Tempel, Agung Dwi Maryoto, menjelaskan bahwa estimasi warga yang menghadiri acara tersebut sekitar 500 orang. “Sebagian besar warga sekitar,” ucapnya.

Hidangan yang disuguhkan dalam acara tersebut merupakan makanan pesanan.

Komunikasi dengan warga yang menggelar hajatan pun juga telah dilakukan.

Saat ini, posko telah didirikan di area Klinik Islam Tempel H.M. Sosromiharjo. Sedangkan pos kesehatan dipusatkan di bangunan depan klinik.

Keberadaan posko ini diharapkan dapat segera menangani masalah gejala keracunan yang dialami warga.

“Mudah-mudahan kejadian ini supaya bisa segera teratasi,” tandas Agung.

Menurut Agung, sudah banyak warganya yang dipulangkan.

“Alhamdulillah sudah banyak warga kami yang pulang, ini merupakan kebahagiaan bagi kami warga segera terkondisi,” ujarnya.

Dalam beberapa hari terakhir, tim kesehatan telah bekerja keras untuk menangani korban keracunan makanan masal ini.

Semoga kejadian ini dapat segera teratasi dan warga dapat kembali sehat.

Saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab keracunan makanan masal ini.

Semoga hasil penyelidikan dapat membantu mencegah kejadian serupa di masa depan.